Tak terasa, waktu berlalu begitu cepat. Hampir setahun aku tinggal di asrama. Semua rutinitas di asrama bahkan kulalui dengan biasa, tidak ada lagi rasa canggung, malu-malu,juga rasa asing. Sekarang yang ada justru rasa nyaman, dan merindukan. Sang waktu begitu cepat melesat jika kita mulai merasa nyaman menjalani sesuatu, dan ia akan enggan berjalan jika kita merasa berat menjalani sesuatu. Mulanya pun aku begitu, malam pertama di asrama sungguh terpeta jelas di bayanganku. Betapa sekarang pun aku membenci saat-saat itu. Adaptasi memang hal yang membuat manusia keluar dari zona nyamannya, tetapi setelah ia mampu justru hal yang baru diadaptasi itu bisa jadi hal yang kita sukai. Kata dosenku, semua orang yang ingin sukses hendaklah berani menghadapi rintangan di depan meski ia tak tahu itu apa, dan berani keluar dari gua kenyamanan. Aku membuktikan, bahwa aku berani keluar dari gua kenyamananku, dan kini asrama bisa jadi gua kenyamanan yang lain bagiku. Asrama membuatku mudah bersosialisasi,berbagi,dan melihat lebih kritis. Sungguh sedih rasanya mengingat nanti aku tak di sana lagi. Tak ada lagi bercanda dalam kegelapan sebelum tidur, tak ada lagi saling teriak di lorong. Pada akhirnya, aku akan merindukan masa-masa itu...aku merindukan pemandangan di balik jendela kamar,aku merindukan ranjang dan kasur tipisku,aku merindukan meja belajar yang selalu berantakan,aku merindukan lemari kecilku,aku merindukan kusen jendela,dan aku merindukan kalian semua....^.^
Selasa, Juni 07, 2011
Sabtu, September 25, 2010
Hari-hariku di Asrama
It's my first time. ..jauh dari orangtua,lepas dari buaian ibunda. Tapi memang ini yang aku inginkan. Tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina. Temen-temen juga pernah baca negeri 5 menara pastinya,kalo gak salah ada kutipan dari perawi terkenal,lupa namanya...hehehe:) pokoknya,inti dari kutipannya itu merantaulah kalo mau sukses dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Pokoknya gitu deh!!
Naah,saya dapat pengalaman banyaaaaak banget baru 3 bulan di asrama. Pasalnya,saya itu orangnya manja,kebiasaan diladeni ortu,and apa2 pasti ngadu ortu. And now,semua harus serba sendiri dan mandiri! Pas ngebayangin aja udah males buanget!! Tapi,alhamdulillah...berkat kemauan keras dan rahmat dari Allah,saya dapat menjalani semuanya dengan lancar dan ringan hati. Saya selalu positif thinking,berprasangka baik terhadap kehendak Allah. Saya mulai terbiasa bangun pagi,padahal di rumah harus pake diteriakkin dulu. Saya mulai terbiasa mencuci dan menyetrika pakaian,padahal biasanya saya tidak pernah menyentuh kegiatan tersebut di rumah (jujur ni ceritanya,hehe).
Sesuatu yang mungkin masih agak berat dari saya,yaitu jarak Bogor-Sragen yang demikian jauh. Untuk pulang saja,bagi saya ongkosnya tidak sedikit. Percuma kalo mengeluarkan ongkos banyak hanya untuk seminggu di rumah. Saya yang dari kecil tak pernah terpisah dari orangtua,dan istilahnya anak rumahan . . .sekarang harus berpisah dengan jarak yang jauh pula.
Tetapi saya juga tahu,saya sudah menanamkan dalam pikiran saya,saya harus berprasangka baik pada kehendak Allah,saya tahu kelak ini akan baik untuk saya (AMIIIN). Saya yakin,apa yang saya tanamkan pasti suatu saat akan saya tuai. Saya menanam pengorbanan,dan saya berharap saya akan menuai kesuksesan. Bismillah. . .saya kuatkan hati untuk meraih mimpi. Semoga untuk besok dan seterusnya,saya dapan menjalani hari-hari dengan baik dan bermanfaat. Apabila saya saja bisa,tentunya teman-teman pasti bisa. Allah tidak akan menguji umatnya di luar kemampuan mereka. So,GANBATTE KUDASAI(^_^)
Naah,saya dapat pengalaman banyaaaaak banget baru 3 bulan di asrama. Pasalnya,saya itu orangnya manja,kebiasaan diladeni ortu,and apa2 pasti ngadu ortu. And now,semua harus serba sendiri dan mandiri! Pas ngebayangin aja udah males buanget!! Tapi,alhamdulillah...berkat kemauan keras dan rahmat dari Allah,saya dapat menjalani semuanya dengan lancar dan ringan hati. Saya selalu positif thinking,berprasangka baik terhadap kehendak Allah. Saya mulai terbiasa bangun pagi,padahal di rumah harus pake diteriakkin dulu. Saya mulai terbiasa mencuci dan menyetrika pakaian,padahal biasanya saya tidak pernah menyentuh kegiatan tersebut di rumah (jujur ni ceritanya,hehe).
Sesuatu yang mungkin masih agak berat dari saya,yaitu jarak Bogor-Sragen yang demikian jauh. Untuk pulang saja,bagi saya ongkosnya tidak sedikit. Percuma kalo mengeluarkan ongkos banyak hanya untuk seminggu di rumah. Saya yang dari kecil tak pernah terpisah dari orangtua,dan istilahnya anak rumahan . . .sekarang harus berpisah dengan jarak yang jauh pula.
Tetapi saya juga tahu,saya sudah menanamkan dalam pikiran saya,saya harus berprasangka baik pada kehendak Allah,saya tahu kelak ini akan baik untuk saya (AMIIIN). Saya yakin,apa yang saya tanamkan pasti suatu saat akan saya tuai. Saya menanam pengorbanan,dan saya berharap saya akan menuai kesuksesan. Bismillah. . .saya kuatkan hati untuk meraih mimpi. Semoga untuk besok dan seterusnya,saya dapan menjalani hari-hari dengan baik dan bermanfaat. Apabila saya saja bisa,tentunya teman-teman pasti bisa. Allah tidak akan menguji umatnya di luar kemampuan mereka. So,GANBATTE KUDASAI(^_^)
Jumat, Agustus 20, 2010
Masjid Unik
Pada bulan Ramadhan masjid-masjid di seluruh dunia dipenuhi umat muslim yang menjalankan ibadah,beberapa masjid merupakan bangunan merarsitektur canggih dengan nilai sejarah tinggi. Berikut di antaranya :
Masjid Hassan II,Maroko
Terbesar ketiga dunia,setelah Masjid Al-Haram,Mekah,dan Al-Nabawi,Madinah. Menara tertinggi di dunia,210 meter. Didesain oleh arsitek Prancis,Michel Pinseau,dan dibangun oleh Bouygues. Berada di atas tanah reklamasi lautan Atlantik. Berlantai kaca sehingga jemaah dapat melihat lautan. Dirancang tahan gempa,dengan lantai yang bisa dipanaskan,pintu listrik,dan atap geser. Dibangun pada masa Raja Hassan II mulai 12 Juli 1986 dan diresmikan 30 Agustus 1993. Pekerja konstruksi 2.500 orang dan 10 ribu seniman serta perajin.
Masjid Agung Djenne
Masjid ini dibuat dari bahan dasar lumpur yang dikeringkan matahari. Lumpur dari dua sungai yang melintasi kota Djenne,kota tertua di Mali,Afrika Barat :Niger dan Bani. Dinding bangunan tebalnya 40-60 sentimeter . Ruang utama masjid memiliki 90 pilar kayu penopang langit-langit. Masjid menampung hingga 3.000 orang. Sifat dingin kayu membuat masjid sejuk siang hingga sore. Pertama kali dibangun pada 1240 oleh Sultan Koi. Pada 1988,kota tua Djenne dan masjid agungnya diresmikan menjadi situs bersejarah oleh UNESCO
Masjid Ahmad Kadyrov
Masjid di Grozny,Chechnya,ini terbesar di Eropa. Bangunan megah dan indah,berdiri di lahan 14 hektare dengan menara 60 meter. Menampung 10 ribu anggota jemaah. Masjid yang menggunakan nama presiden pertama Chechnya ini memiliki fasilitas perpustakaan,pusat administrasi,pusat kajian,hotel,dan universitas.
Masjid Ibn Tulun,Kairo
Masjid tertua di Mesir di bukit Gebel Yashkur,Kairo. Tempat ini dipercaya sebagai perhentian bahtera Nabi Nuh yang mengarungi banjir. Bentuk masjid tetap asli meski telah berkali-kali direnovasi. Dianggap situs kuno dan dilindungi pemerintah Mesir. Dibangun pada 879 oleh pendiri Dinasti Tulunid,Ahman Ibn Tulun. Masjid ini mencerminkan arsitektur Abbasiyah,khususnya menara dan motif dekorasi.
sumber:tempo magz,9-15 august 2010 edition
Masjid Hassan II,Maroko
Terbesar ketiga dunia,setelah Masjid Al-Haram,Mekah,dan Al-Nabawi,Madinah. Menara tertinggi di dunia,210 meter. Didesain oleh arsitek Prancis,Michel Pinseau,dan dibangun oleh Bouygues. Berada di atas tanah reklamasi lautan Atlantik. Berlantai kaca sehingga jemaah dapat melihat lautan. Dirancang tahan gempa,dengan lantai yang bisa dipanaskan,pintu listrik,dan atap geser. Dibangun pada masa Raja Hassan II mulai 12 Juli 1986 dan diresmikan 30 Agustus 1993. Pekerja konstruksi 2.500 orang dan 10 ribu seniman serta perajin.
Masjid Agung Djenne
Masjid ini dibuat dari bahan dasar lumpur yang dikeringkan matahari. Lumpur dari dua sungai yang melintasi kota Djenne,kota tertua di Mali,Afrika Barat :Niger dan Bani. Dinding bangunan tebalnya 40-60 sentimeter . Ruang utama masjid memiliki 90 pilar kayu penopang langit-langit. Masjid menampung hingga 3.000 orang. Sifat dingin kayu membuat masjid sejuk siang hingga sore. Pertama kali dibangun pada 1240 oleh Sultan Koi. Pada 1988,kota tua Djenne dan masjid agungnya diresmikan menjadi situs bersejarah oleh UNESCO
Masjid Ahmad Kadyrov
Masjid di Grozny,Chechnya,ini terbesar di Eropa. Bangunan megah dan indah,berdiri di lahan 14 hektare dengan menara 60 meter. Menampung 10 ribu anggota jemaah. Masjid yang menggunakan nama presiden pertama Chechnya ini memiliki fasilitas perpustakaan,pusat administrasi,pusat kajian,hotel,dan universitas.
Masjid Ibn Tulun,Kairo
Masjid tertua di Mesir di bukit Gebel Yashkur,Kairo. Tempat ini dipercaya sebagai perhentian bahtera Nabi Nuh yang mengarungi banjir. Bentuk masjid tetap asli meski telah berkali-kali direnovasi. Dianggap situs kuno dan dilindungi pemerintah Mesir. Dibangun pada 879 oleh pendiri Dinasti Tulunid,Ahman Ibn Tulun. Masjid ini mencerminkan arsitektur Abbasiyah,khususnya menara dan motif dekorasi.
sumber:tempo magz,9-15 august 2010 edition
Rabu, Juli 14, 2010
The Unforgottable Experience-part 2
Seperti yang sudah saya katakan sebelumnya,tiga hari jauh dari
peradaban dan teknologi modern justru membuat mata hati saya terbuka lebar. Benar-benar seperti bias merasakan kehidupan dan perjuangan yang riil,yang nyata. Oh iya,saya lupa belum memperkenalkan sodara sepupu-tepatnya adik sepupu-saya. Nama bekennya,cukup Sivi saja. Pengalaman berlibur tiga hari ini pun sebenarnya juga diramaikan oleh kehadiran adik semata wayang saya,Adha atau Aad. Rupanya ia kesepian di rumah dan memutuskan untk berangkat menyusul saya dan Sivi.
Sebenarnya selama tiga hari itu singkat cerita adalah tentang kemandirian kami melakukan segala sesuatu,serta melatih kesabaran. Ketika hari terakhir kami menginap pun,banyak cerita mengasyikkan dan lucu yang saya percayai akan selalu tersimpan rapi sebagai kenangan manis di benak kami masing-masing. Saya rasa tidak perlu saya utarakan semua kenangan manis saya,karena menurut saya kenangan itu akan tetap manis jika tersimpan dalam bentuk ingatan,dan mungkin karena jemari saya tak mampu lagi merangkai kalimat yang dapat mewakilinya. So,time is over! Saya berharap dapat menuliskan kembali secuplik dari kisah tak terlupakan saya.
peradaban dan teknologi modern justru membuat mata hati saya terbuka lebar. Benar-benar seperti bias merasakan kehidupan dan perjuangan yang riil,yang nyata. Oh iya,saya lupa belum memperkenalkan sodara sepupu-tepatnya adik sepupu-saya. Nama bekennya,cukup Sivi saja. Pengalaman berlibur tiga hari ini pun sebenarnya juga diramaikan oleh kehadiran adik semata wayang saya,Adha atau Aad. Rupanya ia kesepian di rumah dan memutuskan untk berangkat menyusul saya dan Sivi.
Sebenarnya selama tiga hari itu singkat cerita adalah tentang kemandirian kami melakukan segala sesuatu,serta melatih kesabaran. Ketika hari terakhir kami menginap pun,banyak cerita mengasyikkan dan lucu yang saya percayai akan selalu tersimpan rapi sebagai kenangan manis di benak kami masing-masing. Saya rasa tidak perlu saya utarakan semua kenangan manis saya,karena menurut saya kenangan itu akan tetap manis jika tersimpan dalam bentuk ingatan,dan mungkin karena jemari saya tak mampu lagi merangkai kalimat yang dapat mewakilinya. So,time is over! Saya berharap dapat menuliskan kembali secuplik dari kisah tak terlupakan saya.
Selasa, Juni 01, 2010
The Unforgottable Experience-part 1
Pada hakikatnya manusia melakukan proses belajar semenjak dalam kandungan hingga ke liang lahat,praktisnya selama manusia masih bernyawa akan terus belajar. Belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja,selama pada saat itu kita mendapat sesuatu yang baru untuk diri kita. Begitu pun dengan saya,saya baru kali ini benar-benar merasakan bahwa saya sedang belajar.
Saya anak pertama yang dilahirkan setelah 5 tahun pernikahan orangtua saya,bisa dikatakan waktu yang lama. Untuk itu,bukan sesuatu yang mengherankan jika orangtua-terutama ibu-protektif terhadap saya. Salah satu dampaknya,saya belum diizinkan mengendarai sepeda motor sendiri. Saya hampir tidak pernah bepergian jauh tanpa orangtua,sehingga jika saya diizinkan bepergian sendiri-misalnya naik bus-tentu merupakan sesuatu yang ‘wah’ buat saya. Walaupun bagi sebagian orang,hal seperti naik bus sendiri sama sekali bukan hal istimewa.
Cerita ini bermula kurang lebih seminggu yang lalu,tepatnya 22 Mei 2010. Usai pengumuman kelulusan SMA,praktis saya menjadi pengangguran,hehehe. . .Alhamdulillah,sejak Februari saya telah mendapatkan universitas jalur PMDK atau USMI(Undangan Saring Masuk IPB). Saking nggak ada kerjaan di rumah -selain siklus makan,tidur,mandi,maen gem,baca-saya merasa bisa-bisa mati bosen. So,karena sodara sepupu saya juga sudah diterima di PT (Alhamdulillaah. . .) and sama2 boring abisss,kami merencanakan untuk menginap beberapa malam di rumah kakek-nenek.
Kakek-nenek (orangtua ibu) saya tidak tinggal se-kota (bahkan se-provinsi) dengan kami,mereka tinggal di Jawa Timur (± 2 jam perjalanan dari rumah saya). Eyang kami bertempat tinggal di desa (dalam artian sebenarnya),benar-benar kriteria desa menurut saya walau tidak begitu terpencil. Namun bagi saya dan sepupu saya yang terbiasa hidup di kota dengan segala fasilitas di sekeliling kami membuat acara ‘menginap’ menjadi lebih istimewa dan seru.
Ada yang spesial untuk acara menginap kali ini. Kami berdua memang sering menginap barang 1-2 hari tanpa orangtua,tapi kami selalu di antar jemput. Nah, for the 1st time,kami pulang naik kendaraan umum. Sebab,orangtua kami tidak libur mengajar.
Selama 3 hari 2 malam,banyak hal-hal yang menjadi pelajaran bagi kami. Pertama,saya dapat merasakan penderitaan orang-orang yang tempat tinggalnya terpencil. Bayangkan saja,ingin membeli sepotong sabun saja,saya harus berjalan jauh (hanya ada 1 warung terdekat). Hal ini seketika mengingatkan saya dengan orang-orang yang tinggal di pedalaman Kalimantan dekat perbatasan. Sungguh,perjuangan saya sepersepuluhnya pun belum ada. Tidak heran,kondisi alam yang keras membentuk mereka menjadi orang-orang yang kuat. Semua ini mengisyaratkan saya,bahwa hidup selalu penuh perjuangan,apapun itu demi mencapai keinginan kita. So,jangan mudah menyerah.
Perlu diketahui,di rumah eyang masih terdapat tungku memasak yang menggunakan kayu,meski ada 1 kompor minyak. Rumah eyang saat ini sudah cukup nyaman,orangtua kami bersama-sama menyumbangkan kulkas,rice cooker,mesin cuci dan beberapa alat lain yang memudahkan (mengingat kakek-nenek cukup tua untuk tinggal sendirian). Walau begitu,saya kembali mendapat pelajaran kedua. Tinggal sendirian ternyata begitu melelahkan. Saya belajar mandiri,mengerjakan segala sesuatu sendiri,membagi tugas dengan sepupu. Kondisi fisik nenek saya tidak memungkinkan untuk mengerjakan pekerjaan rumah,yang ringan sekalipun. Sebenarnya saya tidak ada masalah dengan melakukan pekerjaan rumah seperti halnya menyapu,mencuci piring,dan yang lainnya. Saya pernah mengalami seutuhnya selama 40 hari,selama orangtua saya menyempurnakan rukun iman. Mengerjakan semua itu di rumah sendiri dengan di tempat lain sungguh berbeda. Di rumah eyang saya,semuanya serba sederhana,mencuci piring saja susah dan repot. Kami juga memasak menggunakan kompor minyak yang menurut saya rumit pemakaiannya. Jadi teman,kita tidak selamanya dalam buaian ibu,ada waktunya ketika kita harus sendiri,dengan keadaan yang tidak kita inginkan. Untuk itu kita perlu bersiap,berusaha mengerjakan segala sesuatunya sendiri.
Teman,karena keterbatasa waktu,ceritanya dilanjutkan kapan2 ya?hehe. . .
Coming soon,The Unforgottable Experience-part 2
Saya anak pertama yang dilahirkan setelah 5 tahun pernikahan orangtua saya,bisa dikatakan waktu yang lama. Untuk itu,bukan sesuatu yang mengherankan jika orangtua-terutama ibu-protektif terhadap saya. Salah satu dampaknya,saya belum diizinkan mengendarai sepeda motor sendiri. Saya hampir tidak pernah bepergian jauh tanpa orangtua,sehingga jika saya diizinkan bepergian sendiri-misalnya naik bus-tentu merupakan sesuatu yang ‘wah’ buat saya. Walaupun bagi sebagian orang,hal seperti naik bus sendiri sama sekali bukan hal istimewa.
Cerita ini bermula kurang lebih seminggu yang lalu,tepatnya 22 Mei 2010. Usai pengumuman kelulusan SMA,praktis saya menjadi pengangguran,hehehe. . .Alhamdulillah,sejak Februari saya telah mendapatkan universitas jalur PMDK atau USMI(Undangan Saring Masuk IPB). Saking nggak ada kerjaan di rumah -selain siklus makan,tidur,mandi,maen gem,baca-saya merasa bisa-bisa mati bosen. So,karena sodara sepupu saya juga sudah diterima di PT (Alhamdulillaah. . .) and sama2 boring abisss,kami merencanakan untuk menginap beberapa malam di rumah kakek-nenek.
Kakek-nenek (orangtua ibu) saya tidak tinggal se-kota (bahkan se-provinsi) dengan kami,mereka tinggal di Jawa Timur (± 2 jam perjalanan dari rumah saya). Eyang kami bertempat tinggal di desa (dalam artian sebenarnya),benar-benar kriteria desa menurut saya walau tidak begitu terpencil. Namun bagi saya dan sepupu saya yang terbiasa hidup di kota dengan segala fasilitas di sekeliling kami membuat acara ‘menginap’ menjadi lebih istimewa dan seru.
Ada yang spesial untuk acara menginap kali ini. Kami berdua memang sering menginap barang 1-2 hari tanpa orangtua,tapi kami selalu di antar jemput. Nah, for the 1st time,kami pulang naik kendaraan umum. Sebab,orangtua kami tidak libur mengajar.
Selama 3 hari 2 malam,banyak hal-hal yang menjadi pelajaran bagi kami. Pertama,saya dapat merasakan penderitaan orang-orang yang tempat tinggalnya terpencil. Bayangkan saja,ingin membeli sepotong sabun saja,saya harus berjalan jauh (hanya ada 1 warung terdekat). Hal ini seketika mengingatkan saya dengan orang-orang yang tinggal di pedalaman Kalimantan dekat perbatasan. Sungguh,perjuangan saya sepersepuluhnya pun belum ada. Tidak heran,kondisi alam yang keras membentuk mereka menjadi orang-orang yang kuat. Semua ini mengisyaratkan saya,bahwa hidup selalu penuh perjuangan,apapun itu demi mencapai keinginan kita. So,jangan mudah menyerah.
Perlu diketahui,di rumah eyang masih terdapat tungku memasak yang menggunakan kayu,meski ada 1 kompor minyak. Rumah eyang saat ini sudah cukup nyaman,orangtua kami bersama-sama menyumbangkan kulkas,rice cooker,mesin cuci dan beberapa alat lain yang memudahkan (mengingat kakek-nenek cukup tua untuk tinggal sendirian). Walau begitu,saya kembali mendapat pelajaran kedua. Tinggal sendirian ternyata begitu melelahkan. Saya belajar mandiri,mengerjakan segala sesuatu sendiri,membagi tugas dengan sepupu. Kondisi fisik nenek saya tidak memungkinkan untuk mengerjakan pekerjaan rumah,yang ringan sekalipun. Sebenarnya saya tidak ada masalah dengan melakukan pekerjaan rumah seperti halnya menyapu,mencuci piring,dan yang lainnya. Saya pernah mengalami seutuhnya selama 40 hari,selama orangtua saya menyempurnakan rukun iman. Mengerjakan semua itu di rumah sendiri dengan di tempat lain sungguh berbeda. Di rumah eyang saya,semuanya serba sederhana,mencuci piring saja susah dan repot. Kami juga memasak menggunakan kompor minyak yang menurut saya rumit pemakaiannya. Jadi teman,kita tidak selamanya dalam buaian ibu,ada waktunya ketika kita harus sendiri,dengan keadaan yang tidak kita inginkan. Untuk itu kita perlu bersiap,berusaha mengerjakan segala sesuatunya sendiri.
Teman,karena keterbatasa waktu,ceritanya dilanjutkan kapan2 ya?hehe. . .
Coming soon,The Unforgottable Experience-part 2
Jumat, April 23, 2010
DE LIEFDE 'memoar sekar prembajoen'
Tak mudah menjalani pembuangan di sebuah negeri asing,meskipun negeri itu adalah negeri Belanda! Tempat ia pernah menyemai cita-cita menggali ilmu pengetahuan setinggi-tingginya. Sekar Prembajoen tertatih-tatih menyusuri kehidupan yang jauh dari dugaannya. Termasuk harus berurusan dengan Roesmini van de Brand,seorang perempuan indo yang dijual ‘ayahnya’ di rumah pelacuran dan menjalani affair dengan seorang anggota parlemen .
Tak mudah untuk mempertahankan semangat juang,di saat badai menerpa dari segala penjuru, Membuat idealisme seperti barang tertawaan. Seperti yang dialami Everdine Kareen Spinoza,pengacara yang memperjuangkan nasib kliennya,Rinnah van de Brand yang ingin mendapatkan hak pengasuhan anaknya,meski ia hanya seorang Nyai Belanda.
Sekar dan Everdine,di tengah perjuangannya melawan sistem hukum yang tak berpihak pada kaum inlander,harus pula memperjuangkan arti sebuah kesetiaan. Karena,cinta sejati memang begitu sulit diejawantahkan. Apakah Sekar,Everdine,dan yang lain berhasil meramu sebuah de liefde,cinta yang menginspirasi perjuangan mereka?
DE LIEFDE memoar sekar prembajoen adalah sebuah sekuel dari tetralogi DE WINST -salah satu karya terbaik Afifah Afra- yang mengisahkan seorang wanita pribumi,Sekar Prembajoen di masa penjajahan Belanda dengan mempertahankan segala idealisme yang dimilikinya. Kisahnya dikemas dalam sebuah cerita tempo dulu yang mengharu biru,romantis,dan sarat makna. Jika De Winst mampu memukau pembaca,tentu tak kalah menarik dengan sekuelnya,selamat membaca!
Senin, April 19, 2010
ALICE IN WONDERLAND new version
Alice In Wonderland memang bukan cerita fantasi yang baru. Versi bukunya ditulis oleh Lewis Carrol dan seri kartunnya telah lama diterbitkan oleh produsen film ternama Walt Disney Pictures. Namun,cerita ini kembali difilmkan dengan pemeran yang nyata dengan andil salah satu aktor besar Johnny Deep. Tim Burton berhasil menggarap film fantasi ini dengan warna berbeda dari versi terdahulu.
Alice in Wonderland versi Tim Burton menceritakan tentang perjalanan Alice Kingsley (Mia Wasikowska) pada usia remajanya 19 tahun. Ia dilamar oleh seorang bangsawan bernama Hamish (Leo Bill),tetapi Alice mangambil langkah seribu dari tempat itu dan secara tak sadar dirinya terjatuh ke dalam lubang ketika mengejar White Rabbit.
Alice tiba di wonderland alias negeri dongeng. tempat dimana ia pernah datang beberapa tahun silam meski tidak bisa mengingatnya dengan jelas. Alice mengalami petualangan unik dan berteman dengan banyak teman baru sekaligus bersiap menghadapi kekuasaan jahat dari Red Queen.
petualangan Alice In Wonderland kita akan melihat flora dan fauna yang tidak pernah kita bayangkan. Jamur yang besar dan bunga yang bisa berbicara layaknya manusia. Kalau anda sudah puas dengan penggambaran Wonderland, bersiap-siaplah untuk menahan jantung anda ketika unsur tegang di film ini ditawarkan oleh Tim ketika Alice melawan naga The Jabberwock. Namun Tim juga tidak lupa menyelipkan sisipan humor yang bisa membuat kita tertawa berkat penampilan Mad Hatter (Johnny Depp) yang tidak diragukan lagi kemampuannya. Namun akting Mia Wasikowska d film perdananya terbilang sukses dalam memerankan Alice.
Film salah satu kreasi besar Tim Burton yang kabarnya dirilis Maret 2010 tak boleh dilewatkan,namun belum ada kepastian untuk ditayangkan di bioskop.
Langganan:
Postingan (Atom)